Bersama pasukan AS, tentara inggris secara resmi terlibat dalam perang Irak dan konflik di Afghanistan serta beberapa negara lainnya, Namun ternyata para prajurit negara ratu Elizabeth tidak haya diterjunkan di negara negara itu saja.
Dokumen terbaru cukup mengejutkan mengungkap keterlibatan pasukan Inggris di Bangladesh. Tentara Inggris diduga telah melatih kekuatan paramiliter Bangladesh yang diberi nama Rapid Action Batallion (RAB). Mereka telah menewaskanribuan orang dalam beberapa tahun trakhir.
Inggris melatih RAB sejak 2007 ketika Inggris berada di bawah pemerintah Partai buruh. Adapun RAB sendiri terbentuk pada Maret 2004. Pelatihan untuk RAB antara lain dilakukan oleh dinas kepolisian Inggris.
Selain Inggris, pasukan AS juga disebut-sebut melatih kelompok pembunuh itu. Selama 3 tahun, mereka mendapat pelatihan operasi dan strategi militer, tekhnik interograsi, dan lainya. Rupanya, RAB digadang gadang menjadi FBI-nya Bangladesh.
RAB dituding melanggar hak asasi manusia dengan menyiksa para tahanan yang diinterogerasi.Bahkan RAB juga beberapa kali melakukan penculikan dan pemerasan
" RAB adalah tentara pembunuh atnag berpakaian seperti pasukan antiteror.Inggris tutup mata atas berbagai insiden yang terjadi dan tidak memberi peringatan sedikit pun kepada pemerintah Bangladesh " kata Direktur Human Right Watch Asia,Brad Adams
Dokumen terbaru cukup mengejutkan mengungkap keterlibatan pasukan Inggris di Bangladesh. Tentara Inggris diduga telah melatih kekuatan paramiliter Bangladesh yang diberi nama Rapid Action Batallion (RAB). Mereka telah menewaskanribuan orang dalam beberapa tahun trakhir.
Inggris melatih RAB sejak 2007 ketika Inggris berada di bawah pemerintah Partai buruh. Adapun RAB sendiri terbentuk pada Maret 2004. Pelatihan untuk RAB antara lain dilakukan oleh dinas kepolisian Inggris.
Selain Inggris, pasukan AS juga disebut-sebut melatih kelompok pembunuh itu. Selama 3 tahun, mereka mendapat pelatihan operasi dan strategi militer, tekhnik interograsi, dan lainya. Rupanya, RAB digadang gadang menjadi FBI-nya Bangladesh.
RAB dituding melanggar hak asasi manusia dengan menyiksa para tahanan yang diinterogerasi.Bahkan RAB juga beberapa kali melakukan penculikan dan pemerasan
" RAB adalah tentara pembunuh atnag berpakaian seperti pasukan antiteror.Inggris tutup mata atas berbagai insiden yang terjadi dan tidak memberi peringatan sedikit pun kepada pemerintah Bangladesh " kata Direktur Human Right Watch Asia,Brad Adams
Tidak ada komentar:
Posting Komentar